CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Senin, 28 Juli 2008

LaGu MaLaySia LaWaZzz !!!!


Ukays
Di Sana Menanti Di Sini Menunggu

Seumur hidup aku
Ini yang pertama
Pintu hatiku diketuk
Oleh dua wanita
Punyai ciri selama ini ku cari
Berbeza wajah ayunya tetap asli
Kalau ku pilih di sini
Apa kata di sana
Kalau ku pilih di sana
Di sini akan terluka
Perlukah aku pilih keduanya
Bahagi kasih adil-adilnya
1Sungguh ku merasa resah
Untuk menilai sesuatu yang indah
Namunku ada pepatah
Yang aku gubah...
Di sana hanyalah menanti
Sampai bila pun ku tak pasti
Bertanya khabar melalui tinta
Jarang sekali bertemu muka
Namunku tahu dia setia
Dan di sini tetap menunggu
Berada jelas di mataku
Kasih tak luak terhadap aku
Sanggup menunggu kata putusku
Sayang ketabahanmu menawanku
( ulang dari 1 )
Ku terima satu nota
Ringkas tulisannya
Dia sedia undur diri
Dan memaafkanku
Katanya anggap ini satu mimpi
Yang datang sekadar...
Untuk menguji...

Suci Dalam Debu - Iklim.mp3











Iklim


Suci Dalam Debu


Engkau bagai air yang jernih
diatas berkas yang berdebu
zahirnya kotoran itu terlihat
kesucian terlindung jua

cinta bukan hanya dimata
cinta hadir didalam jiwa
biarlah salah dimata mereka
biar perbedaan terlihat
antara kita..........
kuharap engkau
kan terima
walau dipandang
hina....

namun hakikat
cinta kita
kita yang rasa.....

suatu hari nanti
pastikan bercahaya
pintu akan terbuka
kita langkah bersama

disitu kita lihat
bersinarlah hakikat
debu jadi permata
hina jadi mulia

bukan khayalan
yang aku berikan
tapi keyakinan yang nyata

karena cinta
lautan berapi
pasti akan kurenang jua



Slam
Gerimis Mengundang
Kusangkakan panas berpanjangan
Rupanya gerimis, rupanya gerimis mengundang
Dalam tak sedar ku kebasahan
Pernah juga kau pinta perpisahan
Aku sangkakan itu hanyalah gurauan
Nyata kau serius dalam senyuman
Bukan sekejap denganmu
Bukan mainan hasratku
Engkau pun tahu niatku
Tulus dan suci
Senang benar kau ucapkan
Kau anggap itu suratan
Sikit pun riak wajahmu
Tiada terkilan
Hanya aku separuh nyawa
Menahan sebak di dada
Sedangkan kau bersahaja
Berlalu tanpa kata
Terasa diri amat terhina kau lakukan
Terasa diri amat terhina kau lakukan
Sia-sia kukorban selama ini
Jika kasihku, jika hatikuKau guris oh oh oh...
Dalam tak sedar ku menangis
Exist
Mengintai Dari Tirai Kamar
Dinginnya angin malam ini
Menyapa tubuhku
Namun tidak dapat mendinginkan
Hatiku yang kau hangatkan
Terasa tercabarnya kelakianku ini
Dengan sikapmu menentanglah
Aku ini insan kekurangan
Senangnya kau mainkan...
Siapalah aku ini untuk
Memintal buih yang memutih
Menjadi permaidani seperti mana
Yang tertulis dalam novel cinta...
Juga mustahil bagiku
Menggapai bintang di langit
Menjadikan hantaran syarat untuk milikimu semua itu
Sungguh aku tak termampu...
Silap aku juga
Kerana jatuh cinta
Insan sepertimu
Seanggun bidadari
Seharusnya aku cerminkan diri
Ku sebelum tirai kamar aku
Buka untuk mengintaimu...



0 komentar: